Senin, 01 Desember 2008

Tasku sayang,tasku malang,sayang si malang kini hilang

Hari minggu. Hari terakhir mading deteksi dihelat. Berhubung pengumuman pemenang juga dibacakan hari itu, aku memutuskan untuk datang ke sana. Mengharap-harap madingku menang.
Datang dengan keceriaan, pulang membawa kehampaan. Begitu sampai PTC, aku melesat menuju salah satu toko dvd bajakan. Wuah, 3 dvd langsung kuraih. Dengan hati gembira cerah ceria berbunga-bunga, aku bersama teman tak menunggu lama untuk menontonnya. Santai saja tas selempang hijau tentara kesayangan kuletakkan di belakang tempat aku duduk. Film membiusku. Hingga sampai di penghujung dhuhur. Aku diingatkan untuk sholat. Ribut aku mencari mukena yang kusimpan dalam tas. Tasku raib ditelan udara. Sontak hatiku luluh lantak. Aku lapor pada bapak tentara dengan nyawa setengah hilang. Aku mencari cari penuh harap. Siapa tahu tas itu ketemu plus segala isinya. Kolong. Pojokan. Pintu masuk. Kolong. Kumpulan pengunjung. Kolong lagi. Pintu keluar. Kamar mandi. Nihil. Air mata sudah menuntut kebebasan. Aku ngotot mengurung mereka. Pasti tampak bodoh nangis di tengah khalayak luas. Tapi...apa daya. Tanpa bisa melawan kodrat sebagai makhluk yang mudah tersentuh hatinya, butiran bening menetes melalui mata.
Dikepung rasa berdosa pada orangtua, juga sesal tak menjaga barang sendiri.
Daftar kerugian:dompet(ktp kelas 7-10,foto2,idcard ypia,kartu gol.darah,koleksi kartu telpon),payung,cutter,tempat kacamata,tepak dengan isi lengkap+fd teman,tas,kamera,mukenaku+teman.
Mama, Papa, maaf ya, kameranya hilang..
Erlina, maaf fdmu hilang juga..
Kimba, maaf rukuhmu jadi ikut hilang juga..
Tasku, maaf aku nggak jaga kamu..
Diriku sendiri, maaf belum bisa melapangkan dada sepenuhnya..

Tidak ada komentar: