Senin, 27 Januari 2014

Menafsirkan Kebelet Pipis

Post ini sangat nggak penting. Kecuali kamu sangat nganggur, mending lewatin aja. Nggak usah dibaca :))

Jadi gini, belakangan ini saya agak susah menafsirkan apakah saya kebelet pipis atau enggak. Sebenernya gampang aja sih, tinggal duduk di wc, kalo pipis ya berati kebelet. Kalo enggak yaudah. Semudah itu. Tapi...saya males. Mager buat ke kamar mandi dan seterusnya. Hahaha.

Sebenarnya poin utamanya bukan kebelet pipisnya sih. Saya mendadak kepikiran, kalau menafsirkan rasa kebelet pipis aja bingung...
Apalagi menafsirkan perasaan saya ke kamu?

#ealah #pret
Nik, leren, Nik...

Oke. Postingan ini bisa diabaikan. Sekian dan sampai jumpa.

Sabtu, 25 Januari 2014

Two Voices, One Song

It's so rare to find a friend like you
Somehow when you're around the sky is always blue
The way we talk
The things you say
The way you make it all ok
And how you know
All of my jokes
But you laugh anyway...
If I could wish for one thing
I take the smile that you bring
Wherever you go in this world I'll come along
Together we dream the same dream
Forever I'm here for you, you're here for me
Two voices, one song
And anywhere you are you know I'll be around
And when you call my name I'll listen for the sound
If I could wish for one thing
I take the smile that you bring
Wherever you go in this world I'll come along
Together we dream the same dream
Forever I'm here for you, you're here for me
If I could wish for one thing
I take the smile that you bring
With you by my side I can go on
Now I have all that I need
And the sweetest sound will always be


Lagu Barbie and The Diamond Castle. Bagus. Banget.
Sebenernya bukan buat 'friend' sih, tapi...ah sudahlah.

Adek Kakak (Ini Adek Kakak Dalam Arti Sebenarnya, Bukan Adek-Adekan Atau Kakak-Kakakan)

Mungkin kamu sudah tau siapa Ghoik. Mungkin juga belum. Kalau belum tau, Ghoik adalah adek saya yang kecil. Sekarang kelas 1 SMP. Pengen lebih kenal sama Ghoik? Mungkin pas baca beberapa hal di bawah ini kamu bisa nilai sendiri sifatnya kayak gimana, hehehe.

Ini saya nemu tulisan Ghoik di sticky notes laptop saya yang kemudian saya pindahin ke word. *brb ngikik sambil terharu*

hai mbak kuwil! ;)
ini aku poki, mbak kuwil lg apa? oiya kemarin aku kan ulang tahun, mbak ki mau kado aku apa??? kalo ngadonya telat jg gpp yg penting ngado ya! hehehe.... tp kalo mbak ki g punya uang gpp g usah ngado. mbak oda jg gt kalo g punya uang g usah ngado gpp.
mbak ki aku takut tikus... :( aku trauma sm tikus... km msh inget toh waktu aku diinjek tikus? aku jijik liat tikus. tp lho wil tikus kalo di kartun2 kok lucu ya? tp kalo di dunia nyata kok nggilani. hiiiiiii..... pasti kalo kita blg papa kalo disini ada tikus, pasti papa langsung jijik terus marah2! hahaha..... :D
oiya mbak ki, nanti aku boboknya sm mbak ki ya! mbak ki ngerjain tugasnya jangan lama2, nanti kalo ada tikus tiba2 nyamperin mbak ki gmn?? km g takut kah?? aku jd nggak tenang boboknya...... :( :( udah dulu ya mbak ki! nanti kapan2 tak kirimin cerita lg oke! ;) bye bye!!

dari : poki
buat : mbak kiki
NB: kalo bs disimpan tulisan ini simpen ya mbak ki.



Kalau yang ini, adalah Broadcast Message yang dikirim Ghoik buat saya.

Dampak bagi yang suka begadang, AWAS KANKER HATI MOHON KAMU BACA SAMPAI SELESAI!!!
Penyebab utama kerusakan hati adalah tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang. Begadang dan bangun terlalu siang mengacaukan metabolisme tubuh. ... dst.

Begitu mendapat kiriman broadcast message dari Ghoik yang isinya di atas itu (saya ambil bagian yang penting saja soalnya BMnya panjang banget), inilah percakapan yang terjadi...
Saya : He, ngapain kamu kirim ginian ke aku?
Ghoik : Sengaja, soalnya kamu lak kalo ngerjain tugas sampe malem-malem
Saya : ...hiii makasih puk! :')

Fyi, "Puk" adalah salah satu panggilan saya buat dia.

Ya antara lucu sama rodok terharu sih. Punya adek ternyata suatu hal yang patut disyukuri juga, meskipun suka bikin kesel tapi gimana ya, kalo nggak ada mereka pasti nggak asik. Terus nggak ada yang bisa disuruh-suruh. Nggak ada yang bisa diomelin. Nggak ada yang disuruh bikinin indomi.
Eniwei, adek saya ada dua udah pada tau, kan? Mungkin kapan-kapan bakal saya ceritain tentang adek saya yang besar, Oda. Tunggu aja ya. ;)

Wahai para kakak yang membaca postingan ini, ayo kita manfaatkan sayangi adek-adek kita!

Minggu, 05 Januari 2014

INI MINGGU DEADLINE DAN KAMU MALAH NGEPOST BEGINIAN, NIK???

“Hai. Maaf aku terlambat. Minggu ini aku sibuk sekali.” Setengah tergesa, seorang wanita menarik kursi lalu menghempaskan diri di atas busa empuknya.
Pria yang sudah menunggu satu jam itu mendecakkan lidah. “Kebiasaan. Kamu pikir aku tidak sibuk?”
Si wanita meringis dengan kikuk. Ia merasa sedikit bersalah juga sebenarnya karena membiarkan sahabatnya menunggu cukup lama.
“Baiklah, aku salah. Malam ini aku yang bayar deh,” bujuk wanita itu sembari meneliti daftar menu. Melihat wajah Si Pria mendadak diliputi senyum, ia ganti mendecakkan lidah. “Dasar gampangan.”
Si Pria tertawa. “Senang karena ditraktir itu bukan berarti gampangan ya,” Tawanya berubah menjadi kekehan putus-putus.
“Gampangan,” ulang Si Wanita sambil menjulurkan kepala dari balik buku menu. Tak lama kemudian ia merasakan segumpal tisu mendarat di kepalanya. Tak lain itu lagi ulah Si Pria yang masih terkekeh-kekeh. Setelah memutar bola mata di hadapan Si Pria, ia menyebutkan pesanannya kepada waiter. Masih dengan gumpalan tisu di puncak kepalanya.
“Jika ada sebutan gampangan, maka kau ini adalah lawan katanya,” Si Pria memungut tisu yang tadi ia lemparkan sendiri.
“Apa maksudmu?”
“Aku cuma heran, well, kamu betah banget sendiri,” kata Si Pria sambil memainkan tisu di tangannya.
Di bawah tatapan pria yang duduk di depannya, Si Wanita menukas, “Bagaimana kalau dibalik?”
“Kamu heran mengapa aku betah banget berdua?”
“Yap.”
Kekehan Si Pria terdengar lagi. Lalu menular. Si Wanita ikut terkekeh.
Setelah kekehan mereka habis, Si Pria menukas, “sebenarnya, walaupun tidak cantik, senyummu itu cukup manis, lho. Masa sih tidak ada pria yang mendekatimu?”
Si Wanita tersedak. Tentu saja karena salah tingkah. Itu tadi...pujian, bukan?
Pandangan mata Si Pria semakin menyelidik. Si Wanita, karena semakin salah tingkah, mengalihkannya dengan mendelik. “Nggak usah ngejek, deh.”
“Hei, aku serius. Gini deh, aku punya beberapa teman yang single, kalau kamu mau aku bisa mengenalkanmu pada mereka. High quality, lho,” tawar Si Pria dengan baik hati.
Si Wanita hanya tertawa. “Tidak, terimakasih. Kurasa aku akan bertemu jodohku jika waktunya tiba,” tukasnya mantap.
Si Pria mendesah tidak sabar. “Ya Tuhan, pemikiranmu. Sangat kamu. Apakah ini soal wanita harus menunggu dan sebagainya?”
“Yap.” Angguk si wanita.
“Dasar primitif.”
Seolah kehabisan kata-kata, wanita itu melepas kuncir ekor kudanya. “Terserah kamu lah mau bilang apa,”lanjutnya cuek.
“Ini 2013, males banget sih. Usaha dikit kek,” ujar Si Pria pantang menyerah.
Mendengar sahabatnya, ia hanya mengedikkan bahu sebagai tanggapan. Digelungnya rambut hingga membentuk cepolan rapi di puncak kepala, menyisakan beberapa helai anak rambut di tengkuk dan dekat telinganya.
Pria yang menyampirkan jaket di sandaran kursinya itu mendecakkan lidah. Sahabatnya memang keras kepala. Dan primitif. Sejujurnya, ia agak heran juga mengapa ia mau bersahabat dengan wanita itu.
-bersambung-

Nah, gimana?
Percayalah bahwa cerita ini fiktif belaka. Tidak mengandung unsur-unsur curhat penulis atau apapun. Serius.
Ini belum selesai. Pengennya sih dilanjutin tapi masih males. Doakan aja ceritanya bisa selesai dan hasilnya bagus. Amiin.

Kemudian terdengar suara aneh dari dalam kepala saya, katanya, "INI MINGGU DEADLINE DAN KAMU MALAH NGEPOST BEGINIAN, NIK???"
*cengengesan* *brb nugas lagi*