Rabu, 05 Agustus 2009

Ini Bank BRI, Bukan Mandiri

Sumpah! Ini kejadian paling memalukan sepanjang hidupku.
Suatu hari yang cerah, aku pulang dijemput mama. Aku berharap-harap dalam hati, pengen dibeliin pangsit deket rumah yang uenak itu. Bakso plus es teler juga enak, pikirku yang lagi kelaparan. Eh, alih-alih mi pangsit atau bakso, mamaku malah belok ke ruko-ruko gitu.
"Ki, print-in buku tabungan Bank Mandiri mama ya, "
seperti biasa, mama saya males parkir mobil terus turun. Yah, jadilah aku yang harus masuk kunuk-kunuk sendirian ke bank.
Dengan pedenya, aku langsung ngambil buku tabungan mama. Mamaku yang lagi berhalo-halo di telpon nggak notice sebenernya, buku apa yang tak ambil itu.
"Silahkan mbak," Sapa pak satpam.
"Er,pak, mau ngeprint buku tabungan di mana, ya?"
Pak satpamnya malah senyum-senyum. Ih, genit banget deh, pikirku.
"Bank Mandiri atau BRI, mbak?"
"Mandiri" Asal-asalan aku jawab. Emang sejak kapan BRI sama Mandiri joinan ruang kantor? batinku sebel.
"Maaf mbak, ini Bank BRI, Bank Mandiri di sebelah" ujar Si Bapak kalem.
Jeder!!!!!!!
Gila!
Bego banget,kan??
Bayangkan!!!!
Malu banget, udah penampilan culun masih pake seragam, salah masuk lagi. Untung aku belum masuk ke dalem. Oke, dengan tampang sok cool, aku bilang makasih sambil jalan ke sebelah. Untung lagi, kulitku enggak cerah. Bayangkan betapa kepiting rebusnya wajahku kalau bisa diliat.
Yak, daripada dimarahin mamaku, aku langsung ke sebelah. Kali ini aku memastikan kalo plangnya memang Bank Mandiri.
Begitu di dalem.................................Bapak yang bagian nge-print buku tabungan bilang, "Mbak, ini buku tabungannya sudah penuh, harus pake yang baru,"
Sumpah, kalo ada yang bisa ditendang, pasti udak tak tendang ke muka bapak itu.
Setelah bilang ke paknya tunggu sebentar, aku balik ke mobil. Dan di mobil, mamaku bilang, "ini sih emang yang lama, nih, yang baru," Dengan innocent mama nyodorin buku tabungan yang masih kinclong. Mamamaaaaaaaa, plis deh. Kenapa nggak bilang dari tadi?
Melangkah dengan perasaan 'kuharap aku bisa merobek wajahku', aku balik lagi ke Bapak yang bagian nge-print.
Pas udah selesai semua, saya ngibrit secepat kilat, semoga wajah saya gampang dilupakan dan nggak perlu ke bank itu lagi.
Mimpi apa saya malam sebelumnya sampai kejadian sial bertubi-tubi ini datang menimpa saya ----_____________----

Tidak ada komentar: