Minggu, 07 November 2010

Mak Jleb, Tembus, Mbalik Lagi

Tulisan di bawah ini saya copas dari blognya Anas Maulidi, teman sekolah saya. Yah, gak bisa dibilang temen juga sih, orang enggak kenal. Tau, jelas. Lha wong juara olimpiade internasional --
Wes, pokoknya mari dibaca-baca yuk, saya ambil intinya doang...

"Ya, memang nilai ulangan saya terendah di kelas. Namun saya tetap bangga dengan hasil ini karena saya sudah berusaha dengan maksimal dan yang terpenting: JUJUR. Jujur dalam hal ini bukan dalam konteks negatif. Maksudnya seperti ini. Misal kita ikut ulangan, lalu mencontek ke teman dan lihat buku, lalu kita jujur pada guru bahwa kita mencontek teman dan lihat buku. Bukan JUJUR yang seperti ini yang saya maksud. Tapi jujur yang saya maksud adalah tidak mencontek.
Saya pernah terpikir begini. Kita selalu meneriakkan kepada DPR dan petinggi-petinggi negara bahwa mereka harus JUJUR, janga KORUPSI, jangan KKN, dan semacamnya lah. Apakah kita hanya akan meneriakkan agar orang lain untuk jujur sedangkan kita yang merupakan calon pemimpin bangsa, calon penerus para pemimpin sekarang, calon penerus cita-cita para pahlawan tidak bisa jujur dari hal yang paling kecil yaitu jujur di kelas? Bukankah banyak hal besar dimulai dari hal kecil?"

Malu banget gak sih? Akhir-akhir ini saya sering gak jujur sih waktu ulangan. Padahal dulu SMP sampe kelas sepuluh gak pernah nyontek. Hasil keringat sendiri emang lebih memuaskan meskipun remidi. Sekarang saya kok jadi gini, ya? Padahal udah kelas tiga. Tamabah tua kan harusnya tambah nggenah, hiks T.T

Doakan saya makin rajin belajar dan bisa kembali ke jalan yang benar lagi ya... Oiya, terima kasih juga buat anas yang blognya saya copas tanpa ijin --v #sokkenalpadahalyogakblas

Tidak ada komentar: