Minggu, 27 Maret 2011

Dari Aku Buat Aku

>>Hai, berapa banyak bintang yang kau lihat?

Eh, satu dua tiga sepuluh dualima tigaratus ribuan jutaan milyaran :D

>>Banyak ya? Disini... mendung. Awan menghalangi kerlip kerlip kecil itu

Terhalang bukan berarti hilang, kan? Cheer up. Angkat wajahmu, tersenyumlah :)

>>Bagaimana bisa ceria? Yang ada cuma gelap. Gumpalan ini, uh, aku benci.

Hei, tak ada yang tak berguna. Tak ada yang tersia. Semua yang nyata, bahkan maya, pasti ada gunanya

>>Kau benar. Tapi ngomong-ngomong, langit yang kita lihat berbeda

Lalu?

>>Kapan bisa sama?

Ah, katakan saja. Bilang padaku kalau ingin ketemu, iya kan?

>>Biar kubagi timpukan kau. Tapi kau7 benar, dan aku benci.

Kenapa harus benci? Aku pun begitu. Namun aku tak marah. Toh aku tak berdarah.

>>Jadi maksudmu...

Ya. Kau pasti mengerti kan? Aku tahu kau tak sebodoh seperti yang terlihat

>>Apa? Aku. Tidak. Bodoh

Mau pandai atau bodoh, sama saja bagiku

>>Bagaimana kalau ceroboh? Mudah roboh?

Apa saja. Aku taku peduli, kau tahu?

>>Ya, aku tahu. Aku selalu tahu. Dan ada satu hal lagi yang harus kau tahu

Tunggu, biar kutebak. Kurasa aku sudah tahu

>>Kau memang jenius! Yap. Aku selalu ingin, well, kalau kau sudah tahu, aku bahkan tak perlu mengatakannya

Simpan saja. Katupkan saja mulutmu. Tahukah? Aku juga sama.

>>Baguslah. Tampaknya bulan sudah mulai berselimut

Bintang kecil pun sudah dipeluk ibunya

>>Jadi... Selamat malam. Selamat bermimpi sepuasnya

Pasti asyik. Semoga kita bertemu dalam mimpi




Tidak ada komentar: