Sabtu, 17 Maret 2012

Cita-Cita

A : "cita-citamu apa?"
B : "emmm, nggak tau. Nggak punya cita-cita"
A : "lho, nggak punya motivasi dong"

Saya paling nggak suka kalo ditanya soal cita-cita. TERUTAMA kalo disuruh nulis tentang 'mimpi sepuluh tahun kedepan' dan semacamnya. Tapi sialnya, pas ngerjain tugas pengkaderan ini sering banget ditanya begituan sama senior. Saya nggak suka ditanya gitu karena nggak tau harus jawab apa.
Pernah ada juga yang nanya,

A : "ayo kamu sekarang, nanti pengennya jadi mahasiswa kayak gimana?"
B : "hm?"
A : "pengen fokus di bidang apa?"
B : "nggak tau. aku orangnya nggak pernah mikir panjang jauh ke depan. mikirnya pendek-pendek aja"
A : "waah, mulai sekarang harus dipikirin ya"

Duh, emang merencanakan masa depan segampang itu? Bingung kan, saya belum ada bayangan saya mau fokus ke mana dan ngapain. Sempat mikir sih, nanti pas udah gede pengen punya kerjaan kayak gimana, tapi kan nggak semua orang harus tau.

Apakah salah kalo saya nggak punya harapan yang muluk abis kayak temen yang lain? Waktu percakapan kedua di atas, temen saya ada yang bilang mau ikutan program fast track (yang menjamak S1 sama S2), ada yang bilang pengen jadi motivator, dan harapan keren lainnya. Berasa paling bodo dan pikirannya paling cetek *garuk garuk tanah*

Apakah nggak boleh kalo punya pikiran gini : "saya pengen makan enak dan tidur nyenyak. itu sudah cukup"

Panggil saya manusia tanpa tujuan. Analoginya, kita semua jalan barengan. Yang lain fokus ke impian masing-masing, tapi saya belum tau mau ke mana. Saya keliling dulu, liat-liat hal yang saat itu pengen saya liat. Siapa tau tujuan saya nunggu di suatu tempat, jadi semacam... kejutan? Atau siapa tau tujuan saya ya liat-liat itu sendiri.

Jadi, kalo kolom cita-cita di form tertentu nggak saya isi boleh doooong? Biar sok-sokan misteri gitu deh :))

2 komentar:

Larasati Kesumaningdya mengatakan...

setuju banget gue..!

any riaya mengatakan...

ihiy monster lucu setuju :3