Berbeda. Apa arti berbeda? Berbeda itu tidak sama. Tidak seragam. Tidak persis. Tak serupa. Tak sebentuk. Tidak sepaham. Tidak sealiran. Benarkah arti berbeda hanya itu? Saya ingin tahu, apa arti perbedaan.
Saya tinggal di perumahan yang notabene penghuninya adalah orang-oranng keturunan Cina dan umumnya umat Kristiani. Saya sendiri terlahir di keluarga Jawa tulen dan beragama Islam. Betapa senangnya saya, karena tinggal di lingkungan yang nyaman dan ramah. Tetangga saya –yang rata-rata berkulit putih dan bermata sipit itu- sangat friendly dan welcome. Tak pernah ada yang namanya cek cok antar ras, agama, dan lain-lain. Bahkan, setiap lebaran tiba, keluarga saya selalu dapat paket istimewa berupa cookies atau cake. Nyam nyam. Dari sini saya tahu, berbeda artinya tinggal di lingkungan yang ramah dan menyenangkan. Saya masih ingin tahu apa arti perbedaan.
Perbedaan adalah hal yang mutlak. Kita semua berbeda. Perbedaan itulah yang membuat kita spesial. Istimewa. Bukan berarti karena setiap orang spesial maka tak ada yang spesial, tentunya. Tiap orang punya titik-titik spesial yang berbeda. Dari hal tersebut saya menyadari bahwa perbedaan itu nyata, dan indah. Hm, apa arti perbedaan?
Ketika saya tengok sekeliling, saya berpikir, apakah semuanya berasal dari suku yang sama? Apakah semuanya beragama sama dengan saya? Tidak. Alangkah bosannya kalau semua orang sama. Hambar. Saya heran, mengapa masih saja terjadi perang antar suku atau ras? Bukankah menjalin hubungan baik bersama perbedaan akan lebih nikmat? Sulitkah menjalin persahabatan di tengah jurang perbedaan? Sama sekali tidak. Saya punya banyak sekali teman yang tidak sesuku atau seagama dengan saya. Bahkan, salah satu teman dekat saya memiliki keyakinan yang berbeda. Lantas, apakah saya merasa perbedaan menghalangi saya dalam bersosialisasi? Lagi-lagi jawabannya adalah tidak. Saya mendapatkan satu lagi definisi perbedaan, yaitu memiliki banyak teman. Benarkah itu arti perbedaan?
Beberapa teman kerap menggoda saya karena cara bicara saya. Ya, terbiasa hidup di keluarga yang ‘sangat Jawa’ membuat lidah saya lekat dengan ‘ke-Jawaan’. Teman-teman mengatakan, saya medhok Jawa. Malah, beberapa seringkali menirukan cara bicara saya setelah saya mengeluarkan sebaris kalimat. Malukah saya? Tidak. Saya justru bangga. Saya lahir dan tinggal di Jawa kok, buat apa saya malu? Lagipula, toh karena medhok saya itulah teman-teman mengenal dan mengingat saya. Jadi, buat apa saya malu? Jadi, arti perbedaan adalah sangat bangga pada suku di mana saya dilahirkan tanpa negative thinking akan apapun. Tapi saya masih ragu, sebenarnya apa itu perbedaan?
Perbedaan itu misteri yang menantang kita untuk memecahkannya. Dari balik dinding ketidakseragaman, kita dapat mengintip ribuan, bahkan jutaan rahasia yang disembunyikan kehidupan. Melalui satu kata perbedaan, berkembanglah banyak cabang permasalahan yang nantinya memancing ranting-ranting penyelesaian.
Apa itu perbedaan? Saya masih belum tahu. Artinya, definisinya, serta aplikasinya sangat luas. Luas sekali sampai saya tak mampu memahami semuanya. Yang saya yakin hanya satu hal, hidup ditengah perbedaan itu asyik!
Itu adalah salah satu esai yang saya bikin buat lomba jaman SMA dulu. Kalo dipikir-pikir saya udah mau masuk tahun ketiga kuliah ya. Cepet banget. Nggak kerasa. Udah tua, Nik, eling...
2 komentar:
Hehe,, medhok jowo mu mantep mbak,, heuheu..
:))
Posting Komentar